Senin, Mei 17, 2010

Monster in Law

Jarang sekali and hanya beberapa wanita beruntung yang bisa akur dengan MIL-nya. And most of them could get along nicely because they dont have to live under the same roof, MIL's Roof especially... :p
Sebenarnya, relationship beetween me and my MIL are cool, she's good, but how ever, it is very difficult and torturing living at PMtI alias Pondok Mertua tampak Indah :)
Kurasa semua karena pada dasarnya, wanita adalah penguasa di rumah....
lelaki boleh jadi kepala keluarga, tapi ratu pemilik rumah PASTI wanita.
jadi selama qta ga punya rumah sendiri, mau ga mau qta musti ikut ama aturan mereka...
jadi kalo qta numpang, musti sadar juga.... its her house, HER RULES !!
and sadly... kebiasaan2 yang terbentuk dalam 1 keluarga, mostly juga hasil didikan dari Ibu. karena Bapak selalu bekerja sehingga perannya secara nyata tidak terasa di rumah -selain duit hasil kerjanya tentunya.....hahahhahhahahha- apalagi kalau Ibunya bukan wanita karier yang pastinya banyak menghabiskan waktu dirumah and ngurusin segala tetek bengeknya dan anak2nya....
kurasa 2 hal itulah yang paling berperan pada ketidak-akur-an antara menantu perempuan dan ibu mertuanya.
from what I felt now - eventhough I'm just a one year mother - but my belonging of my child is very strong. Setiap hari ngerawat, and ketergantungan anak dengan Ibunya, ditambah lagi anak2 belum bisa menentukan apa yang mereka mau / inginkan, so.... basically, seorang Ibu memang sudah terbiasa mengatur segala sesuatunya untuk anaknya, apalagi jika sudah menjadi Ibunya selama 27 tahun dalam seumur hidupnya.... :p Jadi rasanya ga aneh kalo Ibu2 itu masih suka maen atur-mengatur kehidupan anaknya -yang sayangnya sekarang sudah bukan miliknya sendiri lagi tapi juga sudah beristri bahkan beranak pula- yang secara ga langsung juga mempengaruhi kehidupan keluarga dari sang anak sendiri.

In my case, anak dari anak, alias cucu seolah-olah menjadi 'pengganti' dari sosok anak yang sudah dewasa, jadi semua aturan yang semula biasa diterapkan ke anak -yg mana ga bisa diterapin lagi bahkan pada saat anak laki2 mulai remaja- diterapkan secara gila2an ke cucunya, yg mana pada akhirnya, Ibu yang melahirkannya pun menjadi tersisihkan perannya. :(
Next, tentang Queen of the House dan kebiasaan hidup.... masing2 keluarga mendidik anak2nya dengan pola dan kebiasaan masing2.... ada yg cuek2 aja, demokratis, diktator, gaul, dan sebagainya... begitu pula kebiasaan di rumah... ada yg cuek aja anak mo ngapain di kamarnya, bebas-bas, kapanpun mo makan yang penting dah disediain ada juga yg bahkan sampe isi kamar anaknya masih diatur, dirapiin ama Ibunya, atau bahkan masih tidur ama orang tua... who knows ??
Celakanya, aq terbiasa hidup dalam keluarga yang sangat menjunjung tinggi privasi sekaligus kebebasan, di lain pihak.... keluarga suami adalah sebaliknya....
resah rasanya ketika selama 27th qta terbiasa bahkan sedari SD sudah mendapat kebebasan mutlak dikamar kita. pulang sekolah masuk kamar, kunci, nyalain lagu NKOTB, Roxette, Gn'R, Cranberries, DavidFoster,Earth wind n' fire ato bahkan Mr.Big kenceng2 and jejingkrakan ato nyanyi tereak2 di dalam kamar, and no one will ever hurt.
sebaliknya, di rumah mertua mengadopsi sistem terbuka.... semua ruangan bisa di akses oleh semua orang, masih ada sih sedikit privasi, tp setengah hati... (-_-)" tak ada 1 hal pun yang terjadi dan ada dirumah beliau, yang TIDAK beliau ketahui. it's her house, her rules !! FULLY RULES !! nothing goes without her pemit, bahkan mungkin debu mau nempel pun musti lapor dulu *mulai lebay*
kita yang biasa hidup cuek, begitu diperhatiin secara berlebihan jadi berasa risih, sedangkan kita yang terbiasa dihujani perhatian dirumah, begitu di rumah mertua dapet mertua yang cuek, yang ngebebasin kita ngapa2in aja, malah jadi berasa ga dianggep.
dari semuanya, kebiasaan2 pola hidup sehari-hari itulah yang paling susah ditolerir... karena qta sudah terlanjur dewasa, terlanjur terbentuk pola hidup sehari2, ditambah dengan perasaan bahwa itu 'bukan rumah kita' yang membuat qta ga bebas pula dalam melakukan segala apapun, dan yang terjadi ya benturan2 kepentingan itu.

Selain itu lebih mudah menjaga hubungan bila ada jarak, orang bilang kalo ketemu terus jadi padu (ribut) karena makin sering ketemu, makin kita tahu sifat2 sebenernya dari orang tersebut, kalo jarang ketemu bikin rindu.... :)

ah, apapula ini.... mulai ngaco kemana-mana....hahhahahha... sudah ah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank U for ur comment, but please don't Judge :)